Wudhu adalah ibadah yang sangat
ringan dan mudah. Setiap Muslim bisa mengerjakannya. Bahkan, anak-anak TK
sekalipun, sudah banyak yang paham dan mengetahui tata cara berwudhu. Kendati
dianggap ringan dan mudah, ibadah wudhu ini memiliki khasiat dan keutamaan
(fadlilah) yang sangat besar bagi pelakunya, baik secara jasmani, kejiwaan,
maupun rohani.
Dalam Alquran, kewajiban berwudhu
ini diperintahkan dalam surah Al-Ma`idah [5] ayat 6.
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki.”
Ø Secara rohani, orang yang selalu berwudhu, maka ia akan
mendapatkan berbagai manfaat dan pahala di sisi Allah SWT. Kelak, Allah akan
menetapkan orang yang suka berwudhu itu ke dalam golongan orang-orang yang suka
akan kebersihan (mutathahhiriin), orang-orang yang suka bertaubat (tawwaabiin),
dan golongan orang-orang yang saleh (shaalihiin).
Ø Secara jasmani, orang yang senantiasa berwudhu (dengan baik,
benar, dan sempurna), maka ia akan selalu sehat. Sebab, bila dalam sehari
semalam ia melakukan lima kali pembersihan diri dengan air (wudhu), maka akan
terlepaslah berbagai kotoran dan debu yang menempel di badannya, terutama
anggota wudhu.
Rasulullah SAW pernah mengatakan,
orang yang senantiasa menjaga wudhunya, maka ia akan tampak bercahaya di hari
kiamat. Bahkan, Rasulullah SAW akan mengenali umatnya kelak di hari kiamat,
dari bekas wudhunya.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW. pernah
pergi ke kuburan, lalu memberi salam: “Assalamu’alaikum wahai perkampungan
orang mukmin, dan Insya Allah kami akan menyusul kemudian, saya ingin benar
melihat-lihat saudaraku.” Berkata sahabat: “Bukankah kami ini adalah saudaramu
ya Rasulullah? “Ya, kamu adalah sahabatku, dan saudara-saudaraku yang belum
datang kini.” Sahabat kembali bertanya: “Bagaimanakah engkau dapat mengenal
mereka yang belum datang dari umatmu ya Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimana pendapatmu jika seorang mempunyai kuda belang putih muka dan
kakinya, di tengah-tengah kuda yang semuanya hitam, tidakkah mudah mengenal
kudanya?” Para sahabat menjawab: “Benar Ya Rasulullah.” “Maka itu umatku nanti
kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu, dan saya
akan membimbing mereka itu ke Haudh (Telaga).”
Berwudhu itu menyehatkan dan dapat
menghilangkan berbagai macam penyakit. Seperti penyakit kanker, flu, pilek,
asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan
lain sebagainya.
Bila kita mencermati dan mempelajari
sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal
dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah
menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini
menunjukkan, bahwa wudhu dengan cara yang benar, niscaya dapat mencegah
berbagai macam penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan
Muhammad Salim, tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu
dengan cara yang baik dan benar, akan mengakibatkan tubuh seseorang terhindar
dari segala penyakit.
Dalam penelitiannya itu, Muhammad
Salim juga menganalisis masalah kesehatan ratusan hidung orang-orang sehat yang
tidak berwudhu dan membandingkannya dengan ratusan orang yang teratur dalam
berwudhu selama lima kali dalam sehari dan melaksanakan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung
pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia
lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, orang-orang yang tidak
berwudhu, maka warna hidung mereka memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan
debu pada bagian dalam hidung. Selain itu, rongga hidung orang yang tidak
berwudhu itu juga memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun
orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, maka permukaan rongga
hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.
Selanjutnya, berdasarkan pengamatan
yang dilakukannya dengan mikroskop, Salim menemukan, bahwa pada orang yang
tidak berwudhu, terdapat lebih banyak jumlah kuman penyakit dalam rongga
hidungnya, dan itu akan menjadi tempat (sarang) pertumbuhan kuman penyakit,
dibandingkan dengan orang-orang yang berwudhu. Dan jumlah kuman yang banyak
itu, akan mempercepat pertumbuhan dan penularan kuman penyakit lainnya.
Ø Secara ilmiah telah dibuktikan, besarnya manfaat yang bisa
dipetik dari wudhu, terutama dalam hal membersihkan lubang hidung. Logikanya,
apabila sekali berwudhu dan melakukan istinsyaq, maka hal itu dapat menjaga
kebersihan hidung hingga 3-5 jam. Dan bila kotor lagi, maka dapat dibersihkan
kembali dengan wudhu berikutnya.
Asy-Syathi menjelaskan, wudhu
memberi manfaat yang besar kepada tubuh. Sebab, dapat meningkatkan tekanan
(memperlancar peredaran) darah, menambah gerakan jantung, menambah jumlah sel-sel
darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam tubuh, menambah kadar
oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 (karbondioksida) yang keluar.
“Membasuh bagian-bagian yang terbuka
dengan wudhu, sangat bermanfaat bagi tubuh. Yakni, dapat memperlancar air
kencing, mengeluarkan racun-racun, menambah nafsu makan, mengaktifkan
pencernaan, merangsang otot kulit dan otot sendi. Rangsangan ini akan menuju ke
seluruh otot urat leher, paru-paru, perut, kemudian diteruskan kepada seluruh
anggota tubuh dan kelenjar-kelenjar.”
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers
a Sport for the Body and Soul (Shalat: Olahraga Jasmani dan Rohani)
menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak
disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh
kulit.
Menurut teori ilmu kedokteran
Tiongkok, seseorang yang takut dengan air atau dingin, menunjukkan indikasi
adanya kelainan fungsi organ pada ginjal.
Keutamaan Ber-Wudhu
Wudhu adalah ibadah yang sangat
ringan dan mudah. Setiap Muslim bisa mengerjakannya. Bahkan, anak-anak TK
sekalipun, sudah banyak yang paham dan mengetahui tata cara berwudhu. Kendati
dianggap ringan dan mudah, ibadah wudhu ini memiliki khasiat dan keutamaan
(fadlilah) yang sangat besar bagi pelakunya, baik secara jasmani, kejiwaan,
maupun rohani.
Dalam Alquran, kewajiban berwudhu
ini diperintahkan dalam surah Al-Ma`idah [5] ayat 6.
“Hai orang-orang yang beriman,
apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu
sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua
mata kaki.”
Ø Secara rohani, orang yang selalu berwudhu, maka ia akan
mendapatkan berbagai manfaat dan pahala di sisi Allah SWT. Kelak, Allah akan
menetapkan orang yang suka berwudhu itu ke dalam golongan orang-orang yang suka
akan kebersihan (mutathahhiriin), orang-orang yang suka bertaubat (tawwaabiin),
dan golongan orang-orang yang saleh (shaalihiin).
Ø Secara jasmani, orang yang senantiasa berwudhu (dengan baik,
benar, dan sempurna), maka ia akan selalu sehat. Sebab, bila dalam sehari
semalam ia melakukan lima kali pembersihan diri dengan air (wudhu), maka akan
terlepaslah berbagai kotoran dan debu yang menempel di badannya, terutama
anggota wudhu.
Rasulullah SAW pernah mengatakan,
orang yang senantiasa menjaga wudhunya, maka ia akan tampak bercahaya di hari
kiamat. Bahkan, Rasulullah SAW akan mengenali umatnya kelak di hari kiamat,
dari bekas wudhunya.
“Sesungguhnya Rasulullah SAW. pernah
pergi ke kuburan, lalu memberi salam: “Assalamu’alaikum wahai perkampungan
orang mukmin, dan Insya Allah kami akan menyusul kemudian, saya ingin benar
melihat-lihat saudaraku.” Berkata sahabat: “Bukankah kami ini adalah saudaramu
ya Rasulullah? “Ya, kamu adalah sahabatku, dan saudara-saudaraku yang belum
datang kini.” Sahabat kembali bertanya: “Bagaimanakah engkau dapat mengenal
mereka yang belum datang dari umatmu ya Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda:
“Bagaimana pendapatmu jika seorang mempunyai kuda belang putih muka dan
kakinya, di tengah-tengah kuda yang semuanya hitam, tidakkah mudah mengenal
kudanya?” Para sahabat menjawab: “Benar Ya Rasulullah.” “Maka itu umatku nanti
kelak pada hari kiamat bercahaya muka dan kakinya karena bekas wudhu, dan saya
akan membimbing mereka itu ke Haudh (Telaga).”
Berwudhu itu menyehatkan dan dapat
menghilangkan berbagai macam penyakit. Seperti penyakit kanker, flu, pilek,
asam urat, rematik, sakit kepala, telinga, pegal, linu, mata, sakit gigi, dan
lain sebagainya.
Bila kita mencermati dan mempelajari
sejarah hidup Rasulullah SAW, seperti yang diungkapkan Muhammad Husein Haykal
dalam bukunya Hayatu Muhammad, sepanjang hidupnya Rasulullah SAW tak pernah
menderita penyakit, kecuali saat sakaratul maut hingga wafatnya. Hal ini
menunjukkan, bahwa wudhu dengan cara yang benar, niscaya dapat mencegah
berbagai macam penyakit.
Dalam penelitian yang dilakukan
Muhammad Salim, tentang manfaat wudhu untuk kesehatan, terungkap bahwa berwudhu
dengan cara yang baik dan benar, akan mengakibatkan tubuh seseorang terhindar
dari segala penyakit.
Dalam penelitiannya itu, Muhammad
Salim juga menganalisis masalah kesehatan ratusan hidung orang-orang sehat yang
tidak berwudhu dan membandingkannya dengan ratusan orang yang teratur dalam
berwudhu selama lima kali dalam sehari dan melaksanakan shalat.
Salim mengambil zat dalam hidung
pada selaput lendir dan mengamati beberapa jenis kumannya. Pekerjaan ini ia
lakukan selama berbulan-bulan. Berdasarkan analisisnya, orang-orang yang tidak
berwudhu, maka warna hidung mereka memudar dan berminyak, terdapat kotoran dan
debu pada bagian dalam hidung. Selain itu, rongga hidung orang yang tidak
berwudhu itu juga memiliki permukaan yang lengket dan berwarna gelap. Adapun
orang-orang yang teratur dalam berwudhu, ungkap Salim, maka permukaan rongga
hidungnya tampak cemerlang, bersih, dan tidak berdebu.
Selanjutnya, berdasarkan pengamatan
yang dilakukannya dengan mikroskop, Salim menemukan, bahwa pada orang yang
tidak berwudhu, terdapat lebih banyak jumlah kuman penyakit dalam rongga
hidungnya, dan itu akan menjadi tempat (sarang) pertumbuhan kuman penyakit,
dibandingkan dengan orang-orang yang berwudhu. Dan jumlah kuman yang banyak
itu, akan mempercepat pertumbuhan dan penularan kuman penyakit lainnya.
Ø Secara ilmiah telah dibuktikan, besarnya manfaat yang bisa
dipetik dari wudhu, terutama dalam hal membersihkan lubang hidung. Logikanya,
apabila sekali berwudhu dan melakukan istinsyaq, maka hal itu dapat menjaga
kebersihan hidung hingga 3-5 jam. Dan bila kotor lagi, maka dapat dibersihkan
kembali dengan wudhu berikutnya.
Asy-Syathi menjelaskan, wudhu
memberi manfaat yang besar kepada tubuh. Sebab, dapat meningkatkan tekanan
(memperlancar peredaran) darah, menambah gerakan jantung, menambah jumlah sel-sel
darah merah, mengaktifkan pertukaran (sirkulasi) dalam tubuh, menambah kadar
oksigen, serta memperbanyak kadar CO2 (karbondioksida) yang keluar.
“Membasuh bagian-bagian yang terbuka
dengan wudhu, sangat bermanfaat bagi tubuh. Yakni, dapat memperlancar air
kencing, mengeluarkan racun-racun, menambah nafsu makan, mengaktifkan
pencernaan, merangsang otot kulit dan otot sendi. Rangsangan ini akan menuju ke
seluruh otot urat leher, paru-paru, perut, kemudian diteruskan kepada seluruh
anggota tubuh dan kelenjar-kelenjar.”
Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers
a Sport for the Body and Soul (Shalat: Olahraga Jasmani dan Rohani)
menjelaskan, wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak
disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh
kulit.
Menurut teori ilmu kedokteran
Tiongkok, seseorang yang takut dengan air atau dingin, menunjukkan indikasi
adanya kelainan fungsi organ pada ginjal.
0 komentar:
Posting Komentar
~*~ Setelah membaca jangan lupa meninggalkan komentarnya, untuk kemajuan blog ini. Terima kasih atas kunjungannya ~*~