Istilah
“keputihan” merupakan istilah lazim digunakan oleh masyarakat untuk menyebut
penyakit kandidiasis vaginal yang terjadi pada daerah kewanitaan. Penyakit
“keputihan” merupakan masalah kesehatan yang spesifik pada wanita.
Bagaimana mengenali kandidasis
vaginal?
“Keputihan”
paling umum disebabkan oleh jamur Candida,spp, terutama Candida albicans yang
menginfeksi secara superfisial atau terlokalisasi. Penyakit ini seringkali
dalam istilah medis disebut candidiasis vaginal atau vulvovaginal candidiasis
(VVC) atau vaginitis candida albinacans. “Keputihan” dapat disertai gejala atau
tanpa ada gejala yang dirasakan, tetapi jika dilakukan pembiakan sekret vagina
akan terlihat adanya jamur Candida, spp. Selain Candida albicans, penyebab lain
adalah Candida glabrata yang kasusnya mempunyai kecenderungan meningkat.
Seringkali
wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita keputihan tanpa
merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan secara
lebih detail, namun langsung diobati sendiri dengan obat – obat keputihan yang
dijual bebas. Pada kasus ini, tindakan tersebut cukup berisiko, karena apabila
kurang tepat dalam pengenalan penyakitnya dapat menyebabkan kurang tepat pula
obat yang dipilih, sehingga selain efektivitas terapi tidak tercapai juga akan
berisiko pada munculnya resistensi sehingga jamur semakin kebal dengan obat.
Tindakan
swamedikasi hanya direkomendasikan jika sebelumnya telah pernah didiagnosis
keputihan oleh dokter dan kembali muncul gejala yang sama atau mengalami
kekambuhan.
Faktor Resiko Pada Wanita
Beberapa
hal dapat meningkatkan resiko untuk menderita keputihan antara lain penggunaan
kontrasepsi jenis oral, diagfrahma dengan spermatisida, kondom, dan IUD
(Intrauterine Device).
Gejala dan Tanda Klinis
Gejala
yang muncul pada vulvovaginal candidiasis adalah
kemerahan pada vulva di vagina, bengkak, iritasi, dan rasa terbakar serta panas pada daerah vagina. Tanda lain yang tampak adalah lendir putih berlebihan, dapat berupa gumpalan seperti keju, dan tidak berbau. Apabila lendir berbau menyengat seperti telur busuk, maka penyebabnya bukan lagi jamur kandida, namun kemungkinan bakteri. Penderita terkadang juga mengalami nyeri atau rasa sakit saat berkemih. Penegakan diagnosis terhadap keputihan ini dilakukan oleh dokter dan idealnya harus didukung data laboratorium terkait.
kemerahan pada vulva di vagina, bengkak, iritasi, dan rasa terbakar serta panas pada daerah vagina. Tanda lain yang tampak adalah lendir putih berlebihan, dapat berupa gumpalan seperti keju, dan tidak berbau. Apabila lendir berbau menyengat seperti telur busuk, maka penyebabnya bukan lagi jamur kandida, namun kemungkinan bakteri. Penderita terkadang juga mengalami nyeri atau rasa sakit saat berkemih. Penegakan diagnosis terhadap keputihan ini dilakukan oleh dokter dan idealnya harus didukung data laboratorium terkait.
Pengobatan Keputihan
Pengobatan
keputihan dilakukan dengan menggunakan obat antijamur untuk keputihan. Tindakan
tanpa obat yang mendukung penyembuhan dapat dilakukan dengan mengindari
penggunaan sabun atau parfum vagina untuk mencegah iritasi, menjaga agar area
bagian kewanitaan tetap bersih dan kering dan menghindari penggunaan pakaian
dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat. Meminum minuman yogurt yang mengandung
Lactobacillus acidophilus setiap hari akan mengurangi kekambuhan.
Obat –obat
antijamur (dalam nama generik) yang dapat digunakan untuk keputihan adalah
sebagai berikut: butoconazole, klotrimazol, mikonazol, tikonazol, ekonazol,
fentikonazol, nystatin, terkonazol, ketokonasol, itrakonazol, dan flukonazol,
yang diproduksi oleh berbagai pabrik obat dengan berbagai merek dagang. Obat –
obat tersebut dapat digunakan secara oral atau diminum, maupun secara topikal
atau penggunaan langsung di daerah kewanitaan. Secara oral direkomendasikan
antijamur yang mengandung flukonazol, sedangkan secara topikal adalah
butokonazol, klotrimazol, mikonazol, nistatin, terkonazol, dan tiokonazol.
Tindakan Pencegahan
Keadaan
yang lembab pada daerah kewanitaan akan lebih mendukung berkembangnya jamur
penyebab keputihan ini. Sangat disarankan untuk menjaga agar daerah kewanitaan
ini dalam keadaan bersih dan tidak lembab dengan menggunakan pakaian dalam yang
cukup menyerap keringat atau terbuat dari jenis kain katun.
Penggunaan
cairan pembasuh vagina harus dilakukan secara bijaksana dengan mengetahui suatu
prinsip bahwa lingkungan vagina bersifat asam yang juga merupakan lingkungan
normal bagi flora normal (mikroorganisme yang dalam jumlah normal tidak
menyebabkan penyakit) di vagina. Adanya perubahan lingkungan normal tersebut,
misalnya dengan penggunaan cairan pembilas vagina yang bersifat basa / alkali
(mengandung sabun) dapat memicu pertumbuhan kuman secara abnormal yang salah
satu akibatnya adalah keputihan.
0 komentar:
Posting Komentar
~*~ Setelah membaca jangan lupa meninggalkan komentarnya, untuk kemajuan blog ini. Terima kasih atas kunjungannya ~*~