KARYA
TULIS ILMIAH
KARBOHIDRAT DAN EFEKNYA BAGI KESEHATAN
Disusun Oleh :
Nama : Siti Rofiah
Kelas : XII IPA
No.Abs : 25
SMA NU 03 MUALLIMIN WELERI
Tahun Ajaran 2009/2010
KATA
PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini, dan kami buat dengan waktu yang telah di tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar
mengenai Karbohidrat dan efeknya
bagi kesehatan.
Penulis mengucapkan
terimah kasih kepada pihak-pihak yang telah memberi sumbangsi kepada kami dalam
penyelesaian makalah ini. Dan tentunya penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari
penulis. Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan
kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Amien.
Rowosari, Nopember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................
A. Definisi Karbohidrat..................................................................................................
B. Fungsi Karbohidrat....................................................................................................
C. Klasifikasi Karbohidrat..............................................................................................
BAB III PENUTUP.................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Kritik dan Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kita
melakukan aktifitas, baik yang telah merupakan kebiasaan misalnya berdiri,
berjalan, mandi, makan dan sebagainya atau yang hanya kadang-kadang saja kita
lakukan. Untuk melakukan aktifitas itu kita memerlukan enrgi. Energi yang
diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada
umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia,
yaitu karbohidrat, protein dan lemak atau lipid.
Energi yang terkandung dalam
karbohidrat itu pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat, dalam
hal ini glukosa, dibentuk dari karbon dioksida dan air dengan bantuan sinar
matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya glukosa yang terjadi diubah
menjadi amilum dan disimpan pada bagian lain, misalnya pada buah atau umbi.
Proses pembentukan glukosa dari karbon dioksida dan air disebut proses
fotosintesis.
Secara biokimia, karbohidrat adalah
polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau senyawa yang menghasilkan
senyawa-senyawa ini bila dihidrolisis. Karbohidrat mengandung gugus fungsi
karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada
awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai
rumus(CH2O)n ,yaitu
senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat
pula karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang
mengandung nitrogen, fosforus, atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan
dasar yang diperlukan tubuh makhluk hidup. Monosakarida, khususnya glukosa,
merupakan nutrient utama sel. Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam
aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut
menyerap glukosa dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut
pada proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu,
kerangka karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis
jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak. Sebagai
nutrisi untuk manusia, 1 gram karbohidrat memiliki nilai energi 4 Kalori. Dalam
menu
makanan orang Asia Tenggara termasuk Indonesia, umumnya kandungan karbohidrat
cukup tinggi, yaitu antara 70%-80%. Bahan makanan sumber karbohidrat ini misalnya
padi-padian atau serealia (gandum dan
beras), umbi-umbian (kentang, singkong, ubi
jalar), dan gula.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa definisi karbohidrat?
2. Apa fungsi karbohidrat?
3. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
C.
Tujuan dan Manfaat penulisan
1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui fungsi karbohidrat
3. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat
biasanya didefinisikan sebagai polihidroksi aldehida dan keton atau zat yang
dihidrolisis menghasilkan polihidroksi aldehidaa dan keton. Karbohidrat
biasa disebut juga karbon hidrat, hidrat arang, sacharon (sakarida) atau gula.
Karbohidrat berarti karbon yang terhidrat. Rumus umumnya adalah Cx(H2O)y.
Karbohidrat dibuat oleh tanaman melalui proses fotosintesis.[1][1]
x
CO2 + y H2O
+ energi matahari ͢ Cx (H2O)y
+ x O2
Karbohidrat adalah senyawa karbonil alami dengan beberapa gugus
hidroksil. Yang tergolong karbohidrat adalah gula (monosakarida) dan polimernya
yaitu oligosakarida dan polisakarida. Berdasarkan letak gugus karbonilnya,
dapat dibedakan 2 jenis monosakarida yaitu: aldosa yang gugus karbonilnya
berada di ujung rantai dan berfungsi sebagai aldehida dan keosa yang gugus
karbonilnya berlokalisasi di dalam rantai[2][2].
B. Fungsi Karbohidrat
1. Sumber
bahan bakar.
2. Sumber
energi utama dan dapat diganti dengan sumber energy yang lain pada beberapa
organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata dan sel saraf.
3. Bahan
sintesis senyawa organic lainnya.
4. Pati dan
glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
5. Menjaga
keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
6. Membantu proses
penyerapan kalsium.
7. Sebagai materi
pembangun.
8. Berperan
penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C lima buah
merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
9. Polimer
karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan penyangga
dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
10. Sebagai pelumas sendi kerangka.
C. Klasifikasi Karbohidrat
Jika
diuraikan, ternyata karbohidrat hanya terdiri dari 3 unsur, yaitu karbon (C),
hydrogen (H), dan oksigen (O). Senyawa yang termasuk karbohidrat sangat banyak
mulai dari senyawa sederhana hingga senyawa dengan berat molekul 500.000 atau
lebih. Senyawa-senyawa tersebut dapat digolongkan menurut jumlah senyawa
penyusunnya yaitu monosakarida, oligosakarida, oligosakarida dan polisakarida.[4][4]
1. Monosakarida (gula sederhana/saccharum)
Monosakarida adalah
karbohidrat paling sederhana. Jika dihidrolisis, senyawa-senyawa monosakarida
sudah tidak dapat diuraikan lagi menjadi senyawa gula menjadi senyawa gula yang
lebih sederhana.[5][5]
Contoh: glikosa dan
fruktosa.
a.
Menurut banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.
Ø Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa
Ø Monosakarida yang mengandung 4 atom karbon disebut tetrosa
Ø Monosakarida yang mengandung 5 atom karbon disebut pentose
Ø Monosakarida yang mengandung 6 atom karbon disebut heksosa
b. Menurut
kandungan gugus aldehida dan keton.
Dikatakan aldehida
jika ikatan rangkap dua antara atom C dengan O nya (C=O) berada di ujung
rantai. Sedangkan keton jika ikatan rangkap antara atom C dan O nya berada
selain dari pada diujung.
Ø Monosakarida yang mengandung gugus aldehida disebut aldose
Ø Monosakarida yang mengandung gugus keton disebut ketosa
Kedua klasifikasi
tersebut sering digabungkan.
2. Disakarida
Disakarida
terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C
no. 1 dengan atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik
terdapat pada gugus fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa
dan gugus keton pada fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara
proses hidrolisis oligosakarida dan poli sakarida. Disakarida biasanya larut
dalam air (hidrofilik). Beberapa contoh disakarida yakni:[7][7]
a.
Sukrosa.
Sukrosa terdapat
dalam batang tebu, bit, sorgum, nanas dan wortel. Hidrolisis dengan enzim
sukrase menghasilkan glukosa dan fruktosa (fruktosa + glukosa = sukrosa).
b. Laktosa.
Laktosa
(gula susu) terdapat dalam air susu hewan mamalia. Pada proses hidrolisis
menggunakan asam atau enzim lactase, dihasilkan glukosa dan galaktosa
(galaktosa + glukosa = laktosa).
c.
Maltosa.
Maltose termasuk
gula pereduksi yang dapat diperoleh dari amilum, glikogen, dan biji gandum yang
sedang berkecambah. Hidrolisis maltose menghasilkan dua molekul glukosa
(gukosa + glukosa = maltose).
3. Oligosakarida.
Senyawa
yang termasuk oligosakarida mempunyai moleku 2-10 monosakarida, yaitu
trisakarida yang terdiri dari 3 molekul monoskarida dan tetrasakarida yang
terbentuk dari empat molekul monosakarida. Salah satu trisakarida penting adalah
rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monoakarida yamg berikatan yaitu
galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom karbon
nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya atom
karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada fruktosa.[8][8]
4. Polisakarida.
Polisakarida
terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul polisakarida
mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida yang
dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut homo
polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan
tidak berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.[9][9]
Senyawa
polisakarida terdapat dalam tumbuh-tumbuhan, misalnya pati, inulin (seagai zat
cadangan), dan selulosa (sebagai bagian dinding sel). Dalam jazad hewan juga
terdapat zat yang sejenis dengan zat pati, yaitu glikogen.
Polisakarida
mempuyai rumus molekul (C6H10O5)n
dengan harga n yang besar.[10][10] Contoh golongan polisakarida yang penting antara lain
pati (amilum), glikogen, dan selulosa.
a.
Pati (amilum atau zat tepung)
Pati
merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi.[11][11]zat pati terdiri atas rantai-rantai tidak bercabang (amilosa) dan rantai-rantai yang
bercabang (amilopektin). Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan alfa-glikosidik. Berbagai macam
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, serta
apakah lurus atau bercabang rantai
molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan dengan air
panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi tidak terlarut disebut
amilopektin. Pati sediki sekali larut dalam air dingin, tetapi jika dipanaskan
dengan air, butir-butir zat pati tersebut berkembang menjadi sebuah gel (kanji)
dan pada pemanasan selanjutnya yang disertai cukup air menghasilkan koloid.[12][12]
Amilum
dapat dihidrolisis sempurna menggunakan asam sehingga menghasilkan glukosa.
Hidrolisis juga dapat dilakukan mengguakan enzim amilase. Amilase dikeluarkan
oleh ludah dan cairan yang dikeluarkan oleh pangkreas.
b. Glikogen.
Glikogen
juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan dalam
otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan. Glikogen
menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat larut oidal
dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji. Larutan
koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap larutan
fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa, sedangkan
hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa.[13][13]
Dalam
pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet
corn).
c.
Selulosa.
Selulosa
merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan
protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel tanaman. Atau
dapat dikatakan selulosa merupakan penyusun utama dinding sel tumbuhan.
Tanaman
kapas sebagian besar terdiri selulosa. Kertas saring seluruhnya terdiri atas selulosa.
Selulosa dapat diubah oleh asam sulfat menjadi hasil yang dapat larut, jika
larutan ini diencerkan dengan air dan direbus, terjadi hidrolisis dan terbentuk
glukosa sebagai hasil akhir.
Selulosa tudak
dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer (larutan kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum,
selulosa tidak dapat dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya, tetapi
dapat dicerna oleh sapi dan dan hewan ruminansia lain dengan prtolongan
bakteri.[14][14]
Turunan
selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl
cellulose (CMC) sering dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan
tekstur yang baik. Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC akan
memperbaiki tekstur dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus.[15][15]
d. Pektin.
Pektin
secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di sela-sela
antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai perekat
antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa pektin dapat
diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat, asam pektinat
(pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman sangat bervariasi
baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian jaringannya. Komposisi
kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di dalam buah sangat bervariasi
tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada
umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan tanaman
yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi berkurang dalam
buah yang terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat digunakan untuk
membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk, serta anggur.[16][16]
Ø Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
Ø Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.
Ø Asam alginat
atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang besar.
Ø Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia
dengan air panas. Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan
hasil produksi susu.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karbohidrat merupakan
senyawa yang sangat dibutuhkan oleh manusia, karena senyawa ini
adalah penentu kelangsungan hidup manusia.
Berdasarkan lokasi
gugus –C=O, monosakarida digolongkan menjadi 2 yaitu:
•
Aldosa (berupa aldehid)
•
Ketosa (berupa keton)
Berdasarkan jumlah
unit gula dalam rantai, karbohidrat digolongkan menjadi 4 golongan utama
yaitu:
Monosakarida (terdiri atas 1 unit gula)
Disakarida (terdiri atas 2 unit gula)
Oligosakarida (terdiri atas 3-10 unit gula)
Polisakarida (terdiri atas lebih dari 10 unit
gula)
Produk
yang dihasilkan terutama dalam bentuk gula sederhana yang mudah larut dalam air
dan mudah diangkut ke seluruh sel-sel guna penyediaan energi. Sebagian dari
gula sederhana ini kemudian mengalami polimerisasi dan membentuk polisakarida
Fungsi utama karbohidrat
adalah sebagai sumber biokalori dalam bahan makanan, disamping itu juga sebagai
bahan pengental atau GMC pada teknologi makanan sebagai bahan penstabil, bahan
pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) dan bahan bakar, misalnya pada glukosa dan
pati dan sebagai penyusun struktur sel, misalnya selulosa dan khitin.
DAFTAR
PUSTAKA
Klooman, dan Klaus-Heinrich Rohm. 1995.”Atlas
berwarna & Teks Biokimia”. Hipokrates, Jakarta
Sentot , Budi Raharjo. 2008 KIMIA berbasis EKSPERIMEN 3. Platinum: Jakarta
Purnomo et all, 2006 .”Biologi
”. Sunda Kelapa Pustaka: Jakarta
Syukhria ikhsan, bahan kuliah KARBOHIDRAT.
http://lutfiarifin.blogspot.com/2013/06/makalah-karbohidrat.html
[2][2] Jan Koolman dan Klaus-Heinrich
Rohm, atlas berwana & Teks BIOKIMIA(JAKARTA: Hipokrates1995) halaman. 30
[3][3] Purnomo et
all, Biologi (Jakarta: Sunda
Kelapa Pustaka,2006)H.260
[4][4] Ibid.,
[5][5] Purnomo et
all, Biologi (Jakarta: Sunda
Kelapa Pustaka,2006)H.260
[6][6] Sentot Budi Raharjo,ibid.,
[7][7] Purnomo et
all, Biologi (Jakarta: Sunda
Kelapa Pustaka,2006)H.207
[8][8] Ibid.,H.207-208
[9][9] Purnomo et all, Biologi (Jakarta: Sunda Kelapa Pustaka,2006)H.208
0 komentar:
Posting Komentar
~*~ Setelah membaca jangan lupa meninggalkan komentarnya, untuk kemajuan blog ini. Terima kasih atas kunjungannya ~*~