Contoh Makalah mineral dan efeknya bagi kesehatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Perkembangan ilmu pengehuan dari masa ke
masa semakin bertambah, seperti halnya dengan pada disiplin ilmu Biologi dan
Kimia yang melahirkan bdang ilmu yang disebut Biokimia. Biokimia merupakan
disiplin ilmu pengetahuan yang membahas tentang aktivitas kimia pada tubuh
makhluk hidup.
Makhluk hidup, utamanya manusia pasti
membutuhkan zat-zat tertentu dalam membantu aktivitas metabolisme dalam
tubuhnya. Sehingga organ-organ manusia dapat melakukan aktivitas-aktivitas yang
kadang tidak disadari kerjanya, seperti penyerapan sari-sari makanan di usus,
penghalusan makanan di lambung dan lain sebagainya.
Zat-zat yang sering digunakan tubuh
dalam melakukan aktivitas antara lain, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Mineral yang umumnya dikenal banyak orang adalah air, tapi ternyata masih
banyak mineral-mineral yang sering didengar tapi orang mengira mineral tersebut
bukan mineral.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan
masalah pada makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa
pengertian mineral?
2. Bagaimana
penggolongan mineral?
3. Mineral
apa saja yang dibutuhkan oleh tubuh?
4. Bagamana
peranan kalsium bagi tubuh?
5. Efek
kelebihan dan kekurangan mineral
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang
terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan
komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Menurut The International Mineralogical
Association tahun 1995 telah mengajukan definisi baru tentang definisi material
“Mineral adalah suatu unsur atau senyawa yang dalam keadaan normalnya memiliki unsur
kristal dan terbentuk dari hasil proses geologi “. Ilmu yang mempelajari
mineral disebut mineralogi.
unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila
bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon
berubah menjadi gas karbon dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan
nitrogen menjadi uap nitrogen (N2). Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam
bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antarindividu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik.
Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi,
tetapi tidak atau belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada
mineral esensial dan nonesensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat
diperlukan dalam proses fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim
atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas
dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan
untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang
diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan
dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral nonesensial adalah logam yang perannya
dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan
sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup
yang bersangkutan. Di samping mengakibatkan keracunan, logam juga dapat
menyebabkan penyakit defisiensi.
Tulisan ini menguraikan pentingnya mineral mikro esensial dalam
kehidupan hewan. Sifat-sifat mineral seperti sifat kimia, biokimia maupun
proses biologis dalam jaringan makhluk hidup, perlu diketahui dalam upaya
mendiagnosis penyakit defisiensi mineral pada hewan.
B. Penggolongan
Mineral
Berdasarkan kegunaannya
dalam aktivitas kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu
mineral logam esensial dan nonesensial. Logam esensial diperlukan dalam proses
fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan unsur nutrisi penting
yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses fisiologis atau disebut
penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya terikat dengan protein,
termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K), natrium (Na),
klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn),
mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya
unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
Berdasarkan banyaknya,
mineral dibagi menjadi dua kelompok, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Mineral makro diperlukan atau terdapat dalam jumlah relatif besar, meliputi Ca,
P, K, Na, Cl, S, dan Mg. Mineral mikro ialah mineral yang diperlukan dalam
jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi
sangat kecil, yaitu Fe, Mo, Cu, Zn, Mn, Co, I, dan Se.
Mineral makro
|
g/kg
|
Mineral mikro
|
g/kg
|
Kalsium
(Ca)
Fosforus
(P)
Kalium
(K)
Natrium
(Na)
Klorin
(Cl)
Sulfur
(S)
Magnesium
(Mg)
|
15
10
2
1,60
1,10
1,50
0,40
|
Besi
(Fe)
Seng
(Zn)
Tembaga
(Cu)
Molibdenum
(Mo)
Selenium
(Se)
Iodin
(I)
Mangan
(Mn)
Kobalt(Co)
|
20−80
10−50
1−5
1−4
1−2
0,30−0,60
0,20−0,60
0,02−0,10
|
C. Macam
Mineral berdasarkan Jumlah Kebutuhan dalam Tubuh
Berdasarkan jumlah kebutuhan dalam
tubuh, mineral dapat dibedakan menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
a. Makroelemen
adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah besar. Makroelemen meliputi
kalium (K), kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), belerang
(S), dan klor (Cl).
b. Mikroelemen
yaitu mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit. Misalnya besi (Fe),
mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se).
Mineral terdapat dalam berbagai bahan
makanan dari hewan dan tumbuhan. Perhatikan Gambar 6.21. Apa sajakah fungsi
mineral bagi tubuh dan akibatnya jika kekurangan salah satu mineral? Coba
cermati penjelasan dalam uraian berikut.
1.
Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan jenis mineral yang paling berlimpah dalam tubuh
manusia. Total rata-rata banyaknya kalsium pada tubuh manusia dewasa kurang
lebih mencapai 1 kg, dimana 99% terdapat pada tulang dan gigi, lalu 1% sisanya
ada pada cairan tubuh dan aliran darah. Walaupun terkesan sangat sedikit, sisa
1% ini sebenarnya berperan penting dalam transmisi sistem saraf, konstraksi
otot, pengaturan tekanan darah, dan pelepasan hormon.
Sumber
: Susu, telur dan buah-buahan.
Fungsi
: Pembentukan tulang dan gigi
2.
Fosfor (P)
Fosfor sebagai fosfat memainkan peranan
penting dalam struktur dan fungsi semua sel hidup. Sumber Fosfor adalah Susu,
kacang-kacangan, telur, daging, dan sayuran. Fosfor berfungsi dalam Pembentukan tulang dan gigi, Metabolisme,
Kontraksi otot, Aktivitas saraf, Komponen enzim, DNA, RNA, dan ATP, Membentuk
fosfatid, bagian dari plasma, Menjaga keseimbangan asam basa, Pengaturan
aktivitas hormone, Efektivitas beberapa vitamin. Adapun akibat Kekurangan
Fosfor adalah kerapuhan tulang dan gigi, Sakit pada tulang, Pada anak anak :
Rakhitis, Pada orang Dewasa : Osteomalasia.
3.
Besi (Fe)
Besi ( Fe) adalah suatu unsur metalik
dan menyusun sekitar 5% tentang itu Earth’S kulit keras. Ketika murni ini
merupakan suatu gelap, silvery-gray metal. Ini merupakan suatu unsur yang
sangat reaktif dan mengoxidasi karat dengan mudah. Yang merah, jeruk dan
menguning dilihat dalam beberapa lahan dan pada atas batu karang mungkin besi
oksida. Bagian dalam dari Bumi dipercaya untuk menjadi iron-nickel campuran logam
padat. Iron-Nickel batu bintang dipercaya untuk menghadirkan material yang
paling awal membentuk pada awal alam semesta itu. Sumber mineral bagi tubuh
adalah Susu, hati, kuning telur dan sayur-sayuran yang berwarna hijau. Mineral
befungsi dalam Pembentukan hemoglobin dalam darah.
4.
Fluorin (F)
Sumber Fluorin Kuning telur, susu, otak,
dan air minum. Adapun fungsi Fluorin yaitu
Memelihara gigi, Mencegah kekurangan Mg, osteoporosis, dan penyakit
periodontal. Apabila kekurangan Fluorin dapat mengakibatkan Kerusakan karang
gigi (caries dentis)
5.
Iodin (I)
Sumber Yodium Makanan hasil laut, telur,
susu, garam beryodium, tiram, dan rumput laut. fungsi Yodium yaitu aktivitas
kelenjar tiroid (tiroglobin), Komponen hormon tiroksin, Komponen hormon triyodotironin.
Apabila kekurangan Yodium dapat mengakibatkan Gondok, Pendengaran berkurang
6. Natrium (Na)
Natrium yang dibutuhkan oleh tubuh
setiap hari sebesar 15-20 g. Sumber Natrium Daging, garam, mentega, dan produk
peternakan. Adapun fungsi Natrium adalah Transmisi saraf, Kontraksi otot,
Menjaga tekanan osmotik darah, Sebagai buffer (dalam bentuk Nakarbonat),
Mempertahankan iritabilitas sel otot, Komponen anorganik cairan ekstra sel.
Adapun akibat kekurangan Natrium yaitu Dehidrasi, Shock, Gangguan pada jantung,
Kejang otot, Kelelahan, Suhu tubuh meningkat. Jika kelebihan natrium akan
mengakibatkan gejala hipertensi.
7.
Klorin (Cl)
Klorin merupakan mineral yang dibutuhkan
oleh tubuh dalam setiap hari dengan jumlah 15-20 g. Sumber Klor yang dibutuhkan
oleh tubuh berasal Garam, susu, daging, dan telur. Adapun fungsi Klor yaitu
Pembentukan HCl dalam lambung yang berperan dalam penyerapan Fe dan emulsi
lemak, Aktivator enzim, Bahan ion klorit yang penting untuk transfer CO2 dari
darah ke paru-paru, Memelihara keseimbangan asam basa, elektrolit, dan tekanan
osmosis. Apabila kekurangan klor maka akan mengakibatkan Kontraksi otot
abnormal, Hilangnya rambut dan gigi, Pencernaan terganggu.
8.
Kalium (K)
Kalium merupakan mineral yang bersumber
dari sayuran, buah-buahan, dan kecap. Kaium berfungsi untuk Mengatur detak
jantung, Memelihara keseimbangan air, Transmisi saraf, Memelihara keseimbangan
asam basa, Katalisator, Kontraksi otot, Mengatur sekresi insulin dari pancreas,
Memelihara permeabilitas membran sel. Adapun akibat kekurangan kalium dapat
mengakibatkan Gangguan jantung, Kontraksi otot terganggu, Pernapasan terganggu.
Apabila kelebihan mneral akan mengakibatkan kelemahan otot dan terganggunya
denyut jantung
9.
Tembaga (Cu)
Tembaga merupakan mneral yang berasal
dari Padi-padian, polong-polongan, kerang, ginjal, dan hati. Adapun fungsi
Tembaga ( Cu ) yaitu Pembentukan eritrosit dan hemoglobin, Komponen enzim dan protein, Aktivitas saraf,
Sintesis substansi seperti hormone. Akibat Kekurangan Tembaga ( Cu ) adalah
Anemia, Gangguan saraf dan tulang.
D.
Peranan
Kalsium bagi Tubuh
a. Perjalanan Kalsium di Dalam Tubuh
Untuk bisa diserap oleh tubuh, kalsium harus berbentuk cair. Namun,
jangan khawatir jika Anda biasa mengkonsumsi kalsium dalam bentuk padat. Adanya
asam pada lambung akan mengubah bentuk kalsium padat menjadi cair. Setelah itu,
barulah perjalanan kalsium di tubuh dimulai.
Dari lambung, kalsium akan diserap oleh usus. Setelah itu, apabila
kalsium tersedia di dalam jumlah yang banyak, kalsium akan langsung diedarkan
ke pembuluh darah melalui proses difusi. Namun, apabila jumlah kalsium yang
tersedia hanya sedikit maka metabolisme kalsium akan dilakukan melalui proses
transport aktif. Di dalam proses transport aktif, kalsium harus dibantu oleh
vitamin D. Itulah mengapa kita memerlukan vitamin D untuk kesehatan tulang.
Nah, melalui aliran cairan tubuh termasuk aliran darah, kalsium akan
dibawa untuk disimpan di tulang. Tetapi, perjalanan ini belum berakhir karena
kalsium masih dapat terlepas lagi dari tulang. Proses ini sebenarnya terjadi
secara alami, namun proses ini juga perlu diantisipasi agar kalsium yang
tersusun harus seimbang dengan kalsium yang terlepas dari tulang. Mengapa?
Karena bila yang tersusun lebih sedikit dari yang terlepas, maka tulang akan
dapat mengalami kerapuhan, mudah patah, dan tingkat yang lebih parah lagi yakni
osteoporosis.
Grosvenor, M.B and Smolin, L.A. 2002. Nutrition: From Science to Life. Harcourt College Publishers.
Grosvenor, M.B and Smolin, L.A. 2002. Nutrition: From Science to Life. Harcourt College Publishers.
b. Tidak Hanya Buat Tulang
Proses penyusunan dan pelepasan kalsium dari tulang ternyata tidak
berlangsung sesederhana yang kita bayangkan. Layaknya lalu lintas dengan polisi
yang mengatur lalu lalangnya kendaraan, demikian pula dengan lalu lintas dari
kalsium di peredaran darah kita. Yang bertindak sebagai “polisi” dalam mengatur
kalsium adalah dua macam hormon pengatur kadar kalsium dalam darah, yaitu
hormon PTH (Parathyroid Hormone) dan Calcitonin.
Apabila tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu rendah, hormon PTH
akan dilepaskan. Hormon PTH ini akan memicu pelepasan kalsium dari tulang ke
aliran darah. Sebaliknya, apabila tingkat kadar kalsium dalam darah terlalu
tinggi, kerja hormon PTH akan dihentikan dan digantikan dengan calcitonin.
Hormon calcitonin bekerja berlawanan dengan PTH, yakni menghambat
terjadinya pelepasan kalsium dari tulang ke darah.
Kadar kalsium di dalam darah itu penting karena kalsium juga
memiliki peranan penting dalam pengaturan tekanan darah dengan cara membantu
kontraksi otot-otot pada dinding pembuluh darah serta memberi sinyal untuk
pelepasan hormon-hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah.
c. Kondisi Fisiologi Mempengaruhi
Seiring dengan proses penuaan, tingkat penyerapan kalsium pada tubuh
manusia akan menurun. Hal ini disebabkan karena produksi asam lambung untuk
melarutkan kalsium ikut berkurang. Padahal, asam lambung ini sangat berperan
untuk melarutkan kalsium agar bisa diserap. Pada wanita, peredaran kalsium
dapat terjadi lebih ekstrim pada saat kehamilan dan menyusui. Bayi manusia yang
baru lahir mengandung 25 gr kalsium, dan selama 6 bulan masa menyusui sebanyak
50 gram kalsium disalurkan dari sang Ibu ke bayi.
Selain itu, wanita yang mencapai masa menopause cenderung
mengalami pengurangan penyerapan kalsium sebanyak 20-25%, yang tak lain
disebabkan pengurangan hormon estrogen pada tubuh mereka secara alami. Hormon
khusus pada kaum wanita ini secara langsung menstimulasi penyerapan kalsium oleh
usus dan pencernaan.
d. Berapa Banyak Sebaiknya?
Bagi Anda yang berusia di bawah 50 tahun, tubuh Anda tidak dapat
menyerap lebih dari 500 mg kalsium pada satu kali konsumsi. Jadi, apabila Anda
hendak mengkonsumsi 1000 mg kalsium untuk 1 hari, konsumsilah secara terpisah
sebanyak 2 kali di waktu yang berbeda pada hari tersebut. Lalu bagaimana bila
kita mengkonsumsi kalsium melebihi batas tersebut? Kalsium tersebut akan
dilepaskan keluar dari tubuh kita lewat air urine, feces, dan
keringat. Dibandingkan dengan makhluk hidup lain, kadar kalsium yang terkandung
pada urine manusia merupakan yang paling tinggi.
Beberapa klaim penyakit akibat kelebihan kalsium memang sering
disebutkan, seperti kalsifikasi (pengapuran), hypercalcemia (kadar
kalsium yang berlebihan pada darah), kerusakan ginjal, penurunan penyerapan
mineral yang lain selain kalsium, dan kanker prostat.
Namun, jangan terlalu khawatir mengenai hal ini karena yang sering
terjadi di masyarakat kita justru sebaliknya. Batas maksimal dari asupan
kalsium per hari bagi manusia dari usia 1 tahun ke atas adalah dari 2500 mg per
hari. Batas ini jauh dari rata-rata konsumsi kalsium masyarakat Indonesia, yang
rata-rata hanya mengkonsumsi 254 mg kalsium tiap harinya.
e. Kapan Sebaiknya Mengkonsumsi Kalsium?
Masih ingat pesan Ibu untuk minum susu tiap pagi sebelum berangkat
sekolah dan satu kali lagi di malam sebelum tidur? Beberapa pendapat memang
mengatakan bahwa penyerapan kalsium terjadi lebih bagus di malam hari, dan
sebaliknya di pagi hari. Tetapi sebenarnya tidak masalah kapan sebaiknya Anda
minum susu atau mengkonsumsi kalsium, baik itu pagi atau malam. Suatu
penelitian di Finlandia membuktikan hal ini.
Dalam penelitian tersebut, dilakukan pemberian suplemen kalsium
dengan dosis yang sama pada 30 orang subyek wanita sebanyak satu kali di pagi
hari pukul 09:00 dan di periode berikutnya sebanyak satu kali di malam hari
pukul 21.00. Setiap 2 jam selama 10 jam jumlah hormon PTH dalam darah dan kadar
kalsium pada urine tiap subyek dianalisa jumlahnya setelah pengkonsumsian
kalsium pada kedua waktu tersebut. Dan hasilnya kadar kalsium pada urine yang
dikeluarkan di kedua waktu jumlahnya tidak berbeda nyata alias sama, begitu
pula dengan jumlah hormon PTH dalam darah. Dengan kata lain, tidak masalah
kapanpun Anda mengkonsumsi kalsium.
E. Efek Kelebihan dan
Kekurangan Mineral
Kelebihan
satu mineral dalam tubuh juga dapat berpengaruh pada metabolisme tubuh yaitu
sebagai berikut :
1. Ca : mengkonsumsi kalsium dosis
tinggi dapat menyebabkan nyeri lambung dan diare
2. Mg : dapat mengakibatkan diare
3. Na : meningkatkan tekanan darah tinggi dan
beresiko terhadap stroke dan serangan jantung
4. P : nyeri lambung dan jika konsumsi dosis
tinggi dalam waktu lama dapat menurunkan jumlah kalsium dalam tubuh sehingga
tulang lebih beresiko terhadapa fraktur.
5. Kalium : menyebabkan nyeri lambung, mual dan
diare
6. Fe : konstipasi, mual dan nyeri lambung.
7. Boron : mengurangi fertilitas pada pria dan
boron banyak terdapat pada sayuran dan kacang-kacangan
8. Cobalt : berpengaruh pada jantung dan
berpengaruh menurunkan fertilitas pada pria
9. Tembaga : menyebabkan nyeri lambung dan diare.
Jika dikonsumsi lebih lama akan mengakibatkan kerusakan hati dan ginjal.
Kekurangan
mineral ini jarang terjadi jika kita mengkonsumsi makanan yang bervariasi.
Akibat Kekurangan Mineral :
Kekurangan natrium :
gangguan jantung dan ginjal, lelah, kejang otot.
Kekurangan kalium :
lemah otot, gangguan pernapasan &denyut jantung
Kekurangan kalsium :
pembekuan darah lambat, tulang dan gigi rapuh,pertumbuhan lambat, kejang otot
Kekurangan fosfor : tulang dan gigi rapuh, hilang napsu makan, rakhitis,lesu, sakit
tulang
Kekurangan magnesium :
gangguan mental, emosi dan otot, hilang kontrolotot, kerusakan jantung dan
ginjal
Kekurangan klor :
rambut dan gigi hilang, gangguan pencernaan, lesu.
Kekurangan zat besi :
anemia, lesu, pusing, pucat pada kulit
Kekurangan yodium :
penyakit gondok, pada anak terjadi kemunduranfisik dan mental
Kekurangan seng :
pertumbuhan terhambat, penyembuhan luka lambat,kurang tajam terhadap bau dan
rasa, kerdil, anemia
Kekurangan fluor : kerusakan gigi yang berlebihan
Kekurangan tembaga :
anemia, gangguan saraf dan tulang, luka-luka pada kulit
- Peningkatan peluang pilek dan flu
- Pertumbuhan terhambat dan tulang rapuh
- Tekanan darah tinggi
- Depresi dan kecemasan
- Anemia
- Sakit otot dan osteoporosis
- Masalah pencernaan (seperti sakit maag, sembelit, mual atau diare)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur
mineral. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana
sampai silikat yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui
(senyawaan organik biasanya tidak termasuk).
Berdasarkan kegunaannya dalam aktivitas
kehidupan, mineral (logam) dibagi menjadi dua golongan, yaitu mineral logam
esensial dan nonesensial.
Logam esensial
diperlukan dalam proses fisiologis hewan, sehingga logam golongan ini merupakan
unsur nutrisi penting yang jika kekurangan dapat menyebabkan kelainan proses
fisiologis atau disebut penyakit defisiensi mineral. Mineral ini biasanya
terikat dengan protein, termasuk enzim untuk proses metabolisme tubuh, yaitu
kalsium (Ca), fosforus (P), kalium (K),
natrium (Na), klorin (Cl), sulfur (S), magnesium (Mg), besi (Fe), tembaga (Cu),
seng (Zn), mangan (Mn), kobalt (Co), iodin (I), dan selenium (Se). Logam nonesensial adalah golongan logam yang tidak
berguna, atau belum diketahui kegunaannya dalam tubuh hewan, sehingga hadirnya
unsur tersebut lebih dari normal dapat menyebabkan keracunan. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya bagi makhluk hidup, seperti timbal (Pb), merkuri (Hg),
arsenik (As), kadmium (Cd), dan aluminium (Al).
B.
Saran
v Dengan
makalah ini pembaca diharapkan dapat lebih mengerti tentang Mineral baik dari penggolongan,
macam serta peranannya.
v Semoga
pembaca mengetahui bahaya kekurangan serta kelebihan Mineral bagi tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Darmono. 2005. Logam dalam Sistem
Biologi Makhluk Hidup. Jakarta: Universitas Indonesia Press.
Darmono. 2007. Lingkungan Hidup dan
Pencemaran Hubungannya dengan Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas
Indonesia Press.
http://belajarGEO.blogspot.com/macam-macam_mineral_dan_kegunaannya.html
5 Des 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/mineral
5 Desember 2011
http://id.wikipedia.org/wiki/daftar_mineral
5 Desember 2011
http://www.hilo.co.id/kalsium-mineral-si-penguat-tulang
5 Desember 2011
http://www.minsocam.org/msa/ima/ima98(04).pdf
Ernest H. Nickel, 1995, The definition of a mineral, The Canadian Mineralogist,
vol. 33, pp. 689 – 690 (5 Desember 2011).
0 komentar:
Posting Komentar
~*~ Setelah membaca jangan lupa meninggalkan komentarnya, untuk kemajuan blog ini. Terima kasih atas kunjungannya ~*~