Contoh Makalah Klasifikasi Data
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Dalam suatu analisis metode statistika, Anda akan selalu berhadapan
dengan “data”. Kenapa? Karena data inilah yang menjadi bahan baku analisis
tentunya. Jadi setinggi apapun keilmuan seseorang tentang
statistika tanpa ada data, dia takan
berkata apa-apa, kecuali hanya bergumam belaka.
Oleh karena begitu pentingnya data dalam suatu analisis statistika,
maka menurut penulis sebelum Anda mempelajari metode statistika lebih lanjut
sebaiknya anda membaca dan memahami data itu sendiri. Data, selain menjadi
bahan baku dalam suatu analisis statistika, juga menjadi pertimbangan yang
sangat penting dalam pemilihan metode analisis statistika dalam menyelesaikan
suatu masalah.
B.
Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan
tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.
Untuk melengkapi
tugas Mata Kuliah Statistik
b.
Guna mengetahui
jenis-jenis klasifikasi data
c.
Untuk menambah
pengetahuan kepada pembaca dan seluruh mahasiswa tentang klasifikasi data
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Klasifikasi dan Data
1. Klasifikasi
Klasifikasi adalah sebuah proses untuk menemukan model yang menjelaskan atau membedakan
konsep atau kelas data, dengan tujuan untuk dapat memperkirakan kelas dari
suatu objek yang kelasnya tidak diketahui (Tan et all,
2004).
2. Data
Data adalah suatu istilah majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta
yang mengandung arti yang dihubungkan dengan kenyataan, simbol-simbol,
gambar-gambar, angka-angka huruf-huruf atau symbol-symbol yang menunjukan suatu
ide, objek, kondisi,atau situasi dan lain lain.
B. Jenis-Jenis Klasifikasi Data
1.
Klasifikasi data menurut Jenis Data.
1.1.
Data Hitung (enumeration / counting data)
Data
hitung adalah hasil perhitungan atau jumlah tertentu. yang termasuk data hitung
adalah persentase dari suatu jumlah tertentu. Mencatat jumlah mahasiswa dalam
suatu kelas atau persentasi mahasiswa/mahasiswi dalam kelas itu menghasilkan
suatu data hitung.
1.2.
Data Ukur (Measurement Data)
Data ukur
adalah data yang menunjukan ukuran mengenai nilai sesuatu. Angka tertentu atau
huruf tertentu yang diberikan oleh seorang dosen kepada mahasiswa setelah
memeriksa hasil tentamennya di sebut data ukur. Angka yang ditunjukan alat
barometer atau thermometer adalah hasil proses pengukuran.
2. Klasifikasi data menurut Sifat Data.
2.1. Data Kuantitatif (quantitative data)
Data
kuantitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan
penjumlahan. Kalau jumlah universitas negeri di Indonesia di bagi dalam 2
golongan, maka ada golongan pertama yang jumlah mahasiswanya lebih dari 5000
orang dan golongan yang lain kurang dari 5000 orang. Ini merupakan penggolongan
kuantitatif.
Data
Kualitatif (qualitative data)
2.2.
Data kualitatif
Data
kualitatif adalah data mengenai penggolongan dalam hubungannya dengan kualitas
atau sifat tertentu. penggolongan fakultas-fakultas pada universitas negeri
menjadi exacta dan fakultas exacta merupakan pemisahan menurut sifatnya.
Penggolongan mahasiswa pada fakultas yang menggunakan sistem kredit ke dalam
penilaian studi dengan grade A,B,C,D didasarkan pada sifat-sifat kualitatifnya.
3.
Klasifikasi data menurut Sumber Data.
3.1. Data Internal (Internal
Data)
Data
internal adalah data yang asli, artinya data sebagai hasil observasi yang
dilakukan sendiri, bukan data hasil karya orang lain.
3.2. Data Eksternal (External
Data)
Data
eksternal adalah data hasil observasi orang lain, seseorang boleh saja
menggunakan data untuk suatu keperluan, meskipun data tersebut merupakan hasil
kerja orang lain. Data eksternal ini di bagi menjadi 2:
a. Data Eksternal Primer
(primary external data)
Data primary eksternal adalah
data dalam bentuk ucapan lisan atau tulisan dari pemiliknya sendiri, yakni
orang yang melakukan observasi sendiri.
b. Data Eksternal
Sekunder (secondary external data)
Data eksternal sekunder adalah
data yang diperoleh bukan dari orang lain yang melakukan observasi melainkan
melalui seseorang atau sejumlah orang lain.
4. Klasifikasi Data Menurut Cara Memperolehnya
4.1 Data Primer
Data primer
adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti
perorangan maupun organisasi.
Contoh :
Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen
bioskop.
4.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah
data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti
mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial.
Contohnya adalah
pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau
majalah.
5. Klasifikasi Data Menurut Waktu Pengumpulannya
5.1 Data Cross
Section
Data
cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan
keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004,
dan lain sebagainya.
Data Time Series
/ Berkala
5.2 Data berkala
Data berkala adalah
data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara
historis.Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar
amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah
nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll.
6.
Klasifikasi Data Berdasarkan Sifat Data
6.1. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan
asli.
Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke
waktu, dan lain-sebagainya.
6.2. Data Kontinyu
Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu
interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih,
kira-kira, dan sebagainya.Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik
pupuk kurang lebih 850 ton.
BAB 3
KESIMPULAN
Pentingnya
pengolahan data karena data yang tidak akurat hanya membuang waktu dan tenaga.
bahkan untuk mendengarkannya saja sudah wasting time. Data yang tidak akurat
akan menghasilkan perencanaan yang tidak akurat, pengendalian yang tidak
efektif, dan evaluasi yang tidak mengenai sasaran.
Ijin copas gan =b
BalasHapus